BUDIDAYA CABAI DENGAN SISTEM HIDROPONIK FERTIGASI
Hidroponik
 berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan  ponos yang 
artinya daya. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang  
mamanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau  
soilles. Pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidayakan untuk skala  
usaha komersial harus diperhatikan. Sebagai contoh jenis tanaman yang  
mempunyai nilai jual di atas rata-rata, seperti; Paprika, Tomat, Cabai, 
Timun Jepang, Melon, Terong Jepang, Selada, dll.
Fertigasi
 adalah teknik aplikasi unsur  hara melalui sistem irigasi. Fertigasi 
sendiri merupakan singkatan dari  fertilisasi (pemupukan) dan irigasi. 
Dengan teknik fertigasi biaya  tenaga kerja untuk pemupukan dapat 
dikurangi, karena pupuk diberikan  bersamaan dengan penyiraman. 
Keuntungan lain adalah peningkatan  efisiensi penggunaan unsur hara 
karena pupuk diberikan dalam jumlah  sedikit tetapi kontinyu; serta 
mengurangi kehilangan unsur hara  (khususnya nitrogen) akibat ‘leaching’
 atau pencucian dan denitrifikasi  (kehilangan nitrogen akibat perubahan
 menjadi gas).
 Pada sistem ini media yang digunakan adalah sekam atau serbuk sabut kelapa (cocopeat)
 ditambah kerikil pasir dengan perbandingan 1:1, untuk daerah panas atau
 musim kemarau dianjurkan 2:1 (2 cocopeat/sekam; 1 kerikil pasir). Sekam
 atau cocopeat dapat menyimpan nutrisi / pupuk dan  air, sedangkan 
kerikil pasir kurang begitu bisa menyimpan air tapi  dibutuhkan untuk 
perakaran agar lebih kokoh menopang pertumbuhan kalau sudah berbuah. Disamping itu penambahan  kerikil pasir agar media tanam tidak terlalu lembab atau basah jika musim penghujan.
Pada sistem ini media yang digunakan adalah sekam atau serbuk sabut kelapa (cocopeat)
 ditambah kerikil pasir dengan perbandingan 1:1, untuk daerah panas atau
 musim kemarau dianjurkan 2:1 (2 cocopeat/sekam; 1 kerikil pasir). Sekam
 atau cocopeat dapat menyimpan nutrisi / pupuk dan  air, sedangkan 
kerikil pasir kurang begitu bisa menyimpan air tapi  dibutuhkan untuk 
perakaran agar lebih kokoh menopang pertumbuhan kalau sudah berbuah. Disamping itu penambahan  kerikil pasir agar media tanam tidak terlalu lembab atau basah jika musim penghujan.
Jika
 dibudidayakan secara komersial dan dikelola dengan baik, potensi hasil 
tanaman dengan sistem hidroponik fertigasi dapat mengahasilkan panen 
yang cukup menjanjikan. Berikut merupakan hasil beberapa tanaman yang  dicapai dengan sistem hidroponik fertigasi :
• Tomat 120 – 180 ton / ha
• Cabai merah 30 – 40 ton / ha
• Terong 25 – 35 ton / ha
• Timun Jepang 50 – 60 ton / ha
dan masih banyak tanaman lain yg bisa dengan sistem ini seperti semangka, melon, paprika dll.
• Tomat 120 – 180 ton / ha
• Cabai merah 30 – 40 ton / ha
• Terong 25 – 35 ton / ha
• Timun Jepang 50 – 60 ton / ha
dan masih banyak tanaman lain yg bisa dengan sistem ini seperti semangka, melon, paprika dll.



 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar